Tidak banyak orang berminat ataupun paham tentang sastra Jawa Kuna. Hurufnya tidak banyak yang mengenali. Bahasanya juga tidaklagi digunakan sebagai Bahasa komunikasi, kecuali oleh para dalang saat mengawali pertunjukkannya. Di dunia akademik, yang menggumuli juga sangat terbatas orangnya, dan di antara para ahli yang sangat terbatas itu, Rama I Kuntara hadir di sana.