Dari penulis karya sastra pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2014 kategori prosa, Semua Untuk Hindia, hadir kembali tiga belas ceritapendek berlatar klonial. Dalam Teh dan Penghianat kita diajak bertamasya lagi ke masa silam: ketika awal mula sepeda dipakai kaum bumiputra di Hindia Belanda.
Tiga belas cerita pendek merentang dari masa prakedatangan Cornelis de Houtman hingga awal Indonesia merdeka. Masing-masing menggoda kita untuk berimajinasi tentang sejarah Indonesia dari sudut pandang yang khas: mantan tentara yang dibujuk membunuh suami kekasih gelapnya; perwira yang dipaksa menembak Von Imhoff; wartawan yang menyaksikan Perang Puputan; inspektur Indo yang berusaha menangkap …