Sketsa-sketsa Kembangmanggis "Anak-Anak Tukang" merupakan rangkaian kisah-kisah ringan keseharian dalam impresi aliran kata-kata dan impresi tarikan garis-garis ilustrasi yang tidak sempurna, dalam rangkaian hidup yang serba-tak-sempurna. Hidup ini sederhana. Hidup ini penuh warna. Hidup ini problem. Tentu saja! Namun di tangan kitalah keputusan untuk menyikapinya. Bisa dibaca sambil tertawa at…
Sketsa-sketsa-3 Kembangmanggis “Gatal Menawar” berisi 20 kisah ringan yang terungkap lewat kata-kata sederhana & mudah dicerna. Seperti menikmati tarikan cepat garis-garis sketsa yang melukiskan peristiwa nan penuh warna yang biasa kita temukan dalam keseharian. “Bubur Tikus” hingga ke “Gang City” dapat dibaca sambil tertawa dinikmati dengan secangkir kopi mengisi waktu san…
Eges adalah seorang anak gelandangan yang biasa berkeliaran di lampu-lampu merah Jakarta. Kehidupan lapangan yang keras dan liar membuat Eges punya keberanian ekstra, namunEges tetaplah seorang bocah bagi Ibu. Ibu melihat Eges seperti melihat kehidupan burung-burung kecil terbang bebas di udara. Mereka bebas datang dan pergi. Mematuk-matuk remah, melompat-lompat, bercicuit, dan terbang lagi.
Sketsa-sketsa-4 Kembangmanggis “Jangan Sisakan Nasi dalam Piring” berisi 23 kisah ringan tentang Ubud, Bali. Disentuh seperti tarikan cepat garis-garis sketsa melukiskan kehidupan Ubud biru langitnya, burung-burung kokokannya, keindahan alamnya, petani-petaninya, bebek-bebeknya, bentangan sawahnya, jajanan balinya, kehangatan dan kebaikan hati orang-orangnya, dan penggalan-penggalan peristi…
Sketsa-sketsa Kembangmanggis "Secangkir Coklat Panas" merupakan rangkaian kisah-kisah ringan keseharian dalam impresi aliran kata-kata dan impresi tarikan garis-garis ilustrasi yang tidak sempurna, dalam rangkaian hidup yang serba-tak-sempurna. Hidup ini sederhana. Hidup ini penuh warna. Hidup ini problem. Tentu saja! Namun di tangan kitalah keputusan untuk menyikapinya. Bisa dibaca sambi…
Ketidakcocokan Indi dengan neneknya terutama disebabkan oleh sejumlah besar anjing peliharaan neneknya. Perhatian sang nenek hanya tercurah pada anjing-anjing, bukan pada cucunya. Setelah menyelesaikan kuliah, masa vakum mencari kerja diisi oleh Indi dengan usaha pendekatan hubungan cucu-nenek. Usaha ini gagal. Indi keluar dari rumah neneknya dengan membawa dendam pada anjing. Awal menempuh kar…