Buku Pengelolaan Tambang Berkelanjutan ini secara lengkap dan luas membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sejarah pengelolaan tambang, pertambangan, masalah pengelolaan tambang, pertambangan berkelanjutan, reklamasi pascatambang, manajemen konflik, asuransi lingkungan, dan Corporate Social Responsibility. Buku ini dapat dijadikan pedoman bagi para pembaca dan para aktivis instansi…
Ia orang pertama yang menulis knsep Republik Indonesia. Muhammad Yamin menjulukinya “Bapak Republik Indonesia”. Sukarno menyebutkannya “seorang yang mahir dalam revolusi”. Tapi hidupnya berakhir tragis di ujung senapan tentara republik yang didirikannya. Tan melukis revolusi Indonesia dengan bergelora. Sukarno pernah menulis taestamen ppolitik yang berisi wasiat penyerahan kekuasaa…
Banyak pemimpin gagal menjalankan kepemimpinannya karena terlalu mengandalkan strategi yang canggih tapi lemah di eksekusi. Strategi tak ubahnya sebuah harapan yang ditulis di secarik kertas tanpa pernah direalisasikan, jika si pemimpin tak memiliki kemampuan mengeksekusi. Buku ini berisi butir-butir pemikiran Zulkifli Zaini sebagai buah pengalaman berpuluh-puluh tahun memimpin, khususnya di…
“Yang sakit itu Soedirman, tapi Panglima Besar tidak pernah sakit.” Pagi itu, 19 Desember 1948, Panglima Besar bangkit dan memutuskan memimpin pasukan keluar dari Yogyakarta, mengkonsolidasikan tentara, dan mempertahankan Republik dengan bergerilya. Panglima Besar sudah terikat sumpah: haram menyerah bagi tentara. Karena ikrar inilah Soedirman menolak bujukan Sukarno untuk berdiam di Yog…
Banyak pemimpin gagal menjalankan kepemimpinannya karena terlalu mengandalkan strategi yang canggih tapi lemah di eksekusi. Strategi tak ubahnya sebuah harapan yang ditulis di secarik kertas tanpa pernah direalisasikan, jika si pemimpin tak memiliki kemampuan mengeksekusi. Buku Execution Matters Rencana Tidak Mengubah Apa Apa ini berisi butir-butir pemikiran penulis (Zulkifli Zaini) sebagai bua…
Empat puluh tahun sejak Sukarno meninggal, nama serta wajahnya tidak pernah benar-benar lumat terkubur. Kampanye puluhan tahun orde baru untuk membenamkannya justru hanya memperkuat kenangan orang akan kebesarannya.