(E-SKRIPSI) Perancangan Pusat Perbelanjaan di kawasan Teluk Betung Bandar Lampung” (Penekanan Pada Sikap Responsif Terhadap Kawasan Bersejarah)
Lampung merupakan pintu gerbang pulau sumatera dari pulau jawa.
Letaknya yang strategis menjadikan jalur transportasi antar pulau. Seiring
perkembangan zaman lampung berkembang sangat pesat terutama di kota Bandar
Lampung. Salah satu daerah di bandar lampung yang sudah aktif sejak tahun 1893
adalah wilayah Teluk betung Bandar Lampung. Seiring perkembangan zaman
wilayah ini meninggalkan banyak sejarah sebelum berkembangnya perekonomian
di lampung seperti sekarang ini. Wilayah yang didominasi oleh berbagai macam
etnis yang datang dari penjuru negeri banyak menyisakan saksi sejarah diwilayah
tersebut, salah satunya hunian tempat tinggal mereka yang merupakan ciri khas
gaya arsitektur dari kebudayaan masing-masing. Etnis yang pernah tinggal
diwilyah ini seperti, Timur Tengah, Tionghoa, Eropa, Cina, Jawa, Serta bebereapa
dari daerah luar lainnya. Sekarang wilayah ini sudah banyak ditinggalkan dengan
bangunan-bangunan tua yang sudah kusam dan memprihatinkan. Seperti kita
ketahui dikota besar lainnya di Indonesia seperi Jakarta, semarang, Yogyakarta,
dan kota besar lainnya.
Kawasan yang mempunyai nilai sejarah merupakan aset daerah yang bisa
dijadikan sebagai kawasan yang bisa bernilai tinggi, seperti tempat wisata, pusat
keramaian, pusat perbelanjaan dan dibuat sebagai daerah komersil dengan
menghidupkan kembali citra wilayah tersebut. Cepat atau lambat Lampung akan
menjadi kota yang besar dan dipengaruhi dengan pertumbuhan penduduk yang
mulai padat sedangkan lahan permukiman semakin sempit. Sangat disayangkan
jika hanya dibiarkan dan hilang dimakan zaman dan berubah menjadi
permukiman baru yang meninggalkan nilai-nilai sejarah wilayah tersebut. Di Kota
Bandar Lampung banyak bangunan komersil seperti pusat perbelanjaan yang
dibangun berdasarkan kepentingan berbagai kalangan dan orang-orang
2
meninggalkan bangunan lama dan memilih bangunan baru yang dianggap lebih
bagus dan lebih lengkap. Untuk tidak membuat suatu pihak merasa dirugikan
pembangunan harus mempunyai nilai dan citra sendiri. Dengan demikian
Perancangan Pusat Perbelanjaan dikawasan Bersejarah Teluk Betung Bandar
Lampung merupakan suatu uapaya untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi
hidup kembali dan mempunyai nilai yang baik bagi masayarakat kota Bandar
Lampung, bukan hanya sebagai pusat perbelanjaan tetapi juga sebagai sarana
edukasi sejarah. Tidak adanya pihak yang dirugikan dalam hal ini dan tempat ini
bisa menjadi aset daerah sebagai daya tarik wisatawan dari luar maupun luar
daerah yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan The Recommendation concerning the Safeguarding and
Contemporary Role of Historic Areas (UNESCO, 1976), The Washington Charter
(1987), and The World Heritage Cities Management Guide (UNESCO, 1991).
Secara umum, prinsip prinsip ini menyatakan bahwa desain bangunan baru harus
dilaksanakan dengan memperhatikan langgam arsitektur yang serasi dengan
karakter dan konteks bangunan-bangunan disekitarnya. Sanagat disyangkan jika
ada bangunan baru yang dapat merusak karakter kawasan bersejarah.
Tidak tersedia versi lain