(E-SKRIPSI) REDESAIN SLB DHARMA BHAKTI DHARMA PERTIWI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
Jumlah penduduk Indonesia periode 2007 hingga 2016 terus bertambah,
dari 225,6 juta jiwa di tahun 2007 terus naik menjadi 258,7 juta jiwa . Sedangkan
untuk penduduk yang merupakan penyandang cacat Badan Pusat Statistik (BPS)
mempublikasikan data Susenas Triwulan I yang menyatakan sebanyak 9,9 juta
anak Indonesia adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam kategori penyan-
dang disabilitas (Winarsih, dkk, 2013). Berdasarkan data Susenas 2012 didapat-
kan estimasi penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas sebesar 2,45% dan
sekitar 39,97% dari jumlah tersebut mengalami lebih dari satu keterbatasan atau
disabilitas (Infodatin, 2014). Berikut ini adalah gambar grafik yang memperlihat-
kan data penyandang disabilitas dari tahun ke tahun: Gambar 1. Persentase
Penduduk Penyandang Disabilitas Berdasarkan Data Susenas 2012 Pada Tahun
2003, 2006, 2009, dan 2012.Gambar 1 menunjukkan grafik perubahan persentase
penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas pada tahun 2003, 2006, 2009
dan 2012. Berdasarkan data tersebut terlihat adanya peningkatan jumlah penyan-
dang disabilitas pada tahun 2012.
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki
2
kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap
warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam ke-
mampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1). Namun
sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman,
sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar
pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik mau-
pun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini te-
lah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberaga-
man dalam masyarakat.
Tidak tersedia versi lain