(E-SKRIPSI) ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JALAN FLYOVER DI JALAN ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM – TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK)
Penelitian ini dilakukan pada Simpang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam dan Jalan
Teuku Umar , Alasan jalan ini dipilih dalam penelitian karena jalan ini merupakan
salah satu jalan yang ada di dalam kota Bandar Lampung yang dilewati banyak
kendaraan antar kabupaten/kota, provinsi bahkan antar pulau. Volume kendaraan
yang tinggi dan terdapatnya beberapa pusat perbelanjaan seperti Mall Boemi
Kedaton dan juga terdapat persimpangan dengan lampu lalu lintas, memberikan
dampak kepadatan kendaraan yang cukup tinggi. Selain itu dengan tujuan
menurunkan kepadatan lalu lintas yang terjadi pada ruas Jalan Zainal Abidin
Pagar Alam - Teuku Umar, pemerintah kota Bandar Lampung merencanakan
peningkatan kapasitas jalan dengan membangun persimpangan tidak sebidang
(flyover). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya operasional kendaraan
yang melintas di jalan ini, menganalisis kelayakan rencana pembangunan jalan
flyover ditinjau dari biaya operasional kendaraan.
Perhitungan analisis ini menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI, 1997) dan Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan Bagian 1. Biaya
Tidak Tetap, Pd T-19-2005-B Departemen Pekerjaan Umum, 2005. Analisia
kelayakan rencana pembangunan flyover ditinjau berdasarkan biaya operasional
kendaraan (BOK), arus lalu lintas, kecepatan kendaraan. Waktu dan pelaksanaan
dilakukan pada hari Senin dan Sabtu. Penelitian dilakukan 12 jam yaitu pada
pukul 06.00-18.00 WIB.
Dalam Tugas Akhir ini pada kondisi eksisting Sabtu, 13 Mei 2017 nilai DS = 0,87
> 0,75 dan DS = 0,83 > 0,75 untuk Senin, 15 Mei 2017, maka kinerja jalan sudah
hampir tidak berfungsi dengan baik. Jika dilihat dari hasil perhitungan analisis
maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan flyover Jalan Zainal Abidin Pagar
Alam - Teuku Umar, dengan adanya flyover nilai DS berkurang yaitu pada Sabtu,
13 Mei 2017, DS = 0,53 < 0,75 dan Senin, 15 Mei 2017 DS = 0,50 < 0,75, nilai
DS tidak melebihi standar MKJI atau kurang dari 0,75. Adapun analisis kelayakan
flyover ditinjau berdasarkan biaya operasional kendaraan yang akan ditentukan
berdasarkan penghematan BOK. Didapat nilai biaya untuk jalan rencana
pembangunan flyover lebih ekonomis bila dibandingankan dengan jalan eksisting.
hal ini menunjukkan proyek pembangunan flyover dapat menurunkan biaya
operasional kendaraan.
Kata kunci: flyover, biaya operasional kendaraan dan derajat kejenuhan.
Tidak tersedia versi lain