Computer File
(E-SKRIPSI) PERANCANGAN STADION SEPAKBOLA DI BANDAR LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN ANALOGI BENTUK
Sepakbola yang merupakan
olahraga favorit di dunia, juga menjadi
salah satu olahraga yang paling
banyak digemari masyarakat
Indonesia. Masyarakat Indonesia yang
begitu menyenangi olahraga
sepakbola, semakin mencoba untuk
memberikan yang terbaik dalam
penyuguhan dan pelaksanaanya, baik
dalam organisasi, pemain, dan
kompetisi. Usaha Indonesia untuk
memajukan dunia persepakbolaan,
Indonesia resmi mengajukan untuk
menjadi tuan rumah dalam ajang Piala
Dunia 2034 nanti. Indonesia juga
sedang membangun Stadion yang
berstandar Internasional untuk
mewujudkanya.
Perkembangan sepak bola di
Kota Bandar Lampung tidak
berbanding lurus dengan
perkembangan sepak bola di
Indonesia. Saat ini Lampung hanya
memiliki klub sepak bola BSS
Lampung dan Lampung Sakti yang
saat ini hanya bermain di Liga 3,
tentunya keadaan ini juga berimbas
dengan prestasi sepak bola di Provinsi
Lampung. Stadion Pahoman
merupakan kandang dari tim BSS
Lampung. Stadion ini memiliki
kapasitas sekitar 15.000 penonton
yang akan di alih fungsikan menjadi
RTH. Sedangkan Stadion Sumpah
Pemuda yang merupakan kandang
Lampung Sakti juga memiliki
kapasitas sekitar 15.000 penonton.
Untuk mengantisipasi semakin
terpuruknya kondisi persepakbolaan di
Bandar Lampung perencanaan dan
perancangan Stadion baru di Kota
Bandar Lampung ini, diharapkan dapat
menjadi suatu titik awal kebangkitan
persepakbolaan di Provinsi Lampung.
Analogi adalah salah satu
pendekatan bentuk yang digunakan
dalam desain arsitektur. Dalam
bukunya, Design in
Architecture,Geoffrey Broadbent
mengatakan bahwa“...mekanisme
sentral dalam menerjemahkan analisa -
analisa ke dalam sintesa adalah
analogi”. Pernyataan ini maksudnya
adalah bahwa pendekatan analogi
bukan hanya sekedar menjiplak bentuk
objek alam yang dianalogikan, tapi
diperlukan proses - proses analisis dan
merangkainya sehingga menghasilkan
bentuk baru yang masih memeiliki
kemiripan visual dengan objek yang
dianalogikan. Suatu pendekatan
analogi dikatakan berhasil apabila
pesan yang ingin disampaikan atau
objek yang dianalogikannya dapat
dipahami oleh semua orang. Oleh
karena itu, harus terdapat benang
ii
merah antara bangunan dan objek
yang dianalogikannya dalam proporsi
tertentu sehingga tidak menjadi terlalu
naïf seperti menjiplak secara mentahmentah.
Pendekatan analogi berbeda
dengan pendekatan secara metafora.
Dalam pendekatan metafora suatu
objek dideskripsikan terlebih dahulu,
untuk selanjutnya diambil inti dari
pendeskripsian tersebut. Inti dari
deskripsi itu kemudian diaplikasikan
ke dalam bentuk arsitektur yang benarbenar
berbeda dari objek yang
dijadikan metafora. Pendekatan ini
sering dianggap kurang berhasil
karena banyak orang yang tidak dapat
memeahami pesan yang ingin
disampaikan. Hal yang penting dalam
analogi adalah persamaan antara
bangunan dengan objek yang
dianalogikan. Persamaan di sini bukan
berarti benar-benar serupa dengan
objek dan hanya diperbesar ukurannya
saja, tetapi yang dimaksudkan adalah
persamaan berupa pesan yang
disampaikan. Oleh sebab itu, analogi
menjadi sangat berharga karena
sifatnya yang sangat personal, berarti
dapat dipahami oleh setiap orang.
Dalam buku Design in Architecture
karya Broadbent, pendekatan analogi
bentuk dibagi ke dalam tiga macam,
yaitu analogi personal, analogi
langsung, dan analogi simbolik
Tugas Akhir ini, membahas
mengenai perencanaan dan
perancangan stadion sepak bola di
Kota Bandar Lampung dengan
menekankan konsep Analogi Bentuk
dengan maksud dan tujuan untuk
memajukan kembali persepakbolaan
Provinsi Lampung dan Mendukung
Indonesia untuk menjadi tuan rumah
Piala Dunia 2034 dengan
bertambahnya stadion bertaraf
internasional di Indonesia.
Kata Kunci : Stadion Sepak
Bola, Arsitektur
Analogi bentuk,
Piala Dunia,
Kota Bandar Lampung.
Tidak tersedia versi lain