TEXT
Marketing 5.0 : teknologi untuk kemanusiaan
Ada lima komponen dalam konsep Marketing 5.0. Komponen ini terdiri dari tiga apikasi, yakni predictive marketing, contextual marketing, dan augmented marketing. Ketiganya dibangun di atas dua disiplin organisasi, yakni data-driven marketing dan agile marketing. Apa pengertiannya?
Pertama, data-driven marketing. Di sini, aktivitas marketing dilakukan dengan landasan data yang kuat dan real time sehingga tidak ada gap waktu yang lebar antara pengumpulan data dengan pengambilan keputusan. Teknologi ini sudah diterapkan oleh Target, sebuah departement store di Amerika Serikat. Target mampu mengetahui seorang remaja yang hamil di luar nikah dengan menganalisis data pola belanjanya. Berkat teknologi, Target lebih dulu tahu kondisi remaja tersebut ketimbang keluarga remaja.
Kedua, predictive marketing yang memanfaatkan kekuatan analitik untuk memprediksi sebuah hasil. Contohnya, PepsiCo yang menggunakan social data untuk menemukan rasa yang cocok untuk produk snack-nya sesuai dengan preferensi pelanggan. Ketiga, contextual marketing. Di sini, teknologi berperan membantu melakukan personalisasi dan kustomisasi produk dan layanan sesuai dengan profil pelanggan. Wallgreens di Amerika, misalnya, sudah menerapkan teknologi ini. Wallgreens menyediakan teknologi yang disematkan dalam sebuah layar kulkas yang bisa mengenali kebutuhan pelanggan melalui face recognition.
Keempat, augmented marketing. Contohnya, peranti lunak HubSpot yang menggunakan chatbot untuk B2B sales lead generation and nuture. Di sini, lead dikerjakan lebih dulu oleh mesin dan baru kemudian akan diserahkan ke salesman. Kelima, agile marketing yang mengacu pada mindset. Dalam organisasi, misalnya, keputusan diambil tidak hanya berdasar pada data tetapi juga kelincahan dalam melakukan eksperimentasi secara sering dan rutin. Contohnya, Zara yang barang dan desain di outletnya bergerak dinamis.
Tidak tersedia versi lain