(Skripsi) Analisis Upaya Polri Dalam Menanggulangi Perkembangan Gerakan Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) Di Indonesia (Studi pada Kepolisian Daerah Lampung)
ABSTRAKrnrnANALISIS UPAYA POLRI DALAM MENANGGULANGI PERKEMBANGAN GERAKAN ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS) DI INDONESIArn(Studi pada Kepolisian Daerah Lampung)rnrnOleh: rnrnrnCecilia Ariani Jasib Bustamrn11211149rnrnIslamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan kelompok ekstremis yang mengikuti ideology garis keras Al-Qaeda dan mematuhi prinsip-prinsip jihad global. Kelompok ini dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan kekerasan brutal, seperti bom bunuh diri, dan menjarah bank. Tokoh sentral di balik Militan ISIS ini adalah Abu Bakar Al-Baghdadi. Masuknya ISIS ke Indonesia menjadi ancaman yang serius bagi persatuan dan kesatuan bangsa.rnrnPermasalahan penelitian yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab adanya perkembangan gerakan ISIS di Indonesia, bagaimanakah upaya Polri dalam menanggulangi perkembangan gerakan ISIS di Indonesia, apakah faktor-faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan upaya Polri dalam menanggulangi perkembangan gerakan ISIS di Indonesia.rnrnMetode penelitian secara yuridis normatif dan empiris, menggunakan data sekunder dan primer, melalui studi kepustakaan dan studi lapangan, dan analisis data dengan analisis kualitatif. Prosedur pengumpulan dan pengelolaan data, setelah data tersusun selanjutnya dianalisa dengan cara analisis yuridis yang dilakukan dengan cara mengurutkan atau memberikan pengertian-pengertian terhadap data yang telah disusun secara sistematis dengan tujuan dapat memberikan gambaran umum dalam menjawab permasalahanberdasarkan hasil penelitian.rnrnCecilia Ariani Jasib Bustamrnrnhasil penelitian, bahwa faktor penyebab adanya perkembangan Gerakan ISIS yang lebih berpengaruh di Indonesia adalah: Faktor geografis, kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, serta banyaknya pendatang dari luar Indonesia dan tidak seimbang dengan jumlah Aparat Kepolisian yang cukup sehingga mengakibatkan adanya kekosongan-kekosongan daerah atau wilayah Indonesia yang tidak terlindungi dan mendapat pengawasan langsung oleh Aparat Kepolisian. upaya Polri dalam menanggulangi perkembangan gerakan ISIS di Indonesia yang sudah dilakukan, yaitu: Upaya pre-emptif (melakukan penggalangan/himbauan kepada masyarakat saat ini agar tidak terpengaruh akan adanya gerakan ISIS di Indonesia, serta menghimbau masyarakat untuk memiliki kesadaran dan turut serta bekerjasama dalam mengawasi terhadap orang-orang yang berpotensi menjadi radikal untuk segera dilaporkan kepada pihak kepolisian), upaya preventif (Upaya preventif yang dilakukan adalah upaya pencegahan dengan kontrol pengawasan), Upaya Represif (Upaya represif yang dilakukan adalah dilakukan pembinaan dan yang bertanggung jawab adalah kepala desa, dan dididik tokoh agama setempat). Faktor penghambat pelaksanaan upaya Polri dalam menanggulangi perkembangan ISIS yang lebih dominan di Indonesia adalah: Faktor Masyarakat, Kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk bekerjasama dengan aparat Kepolisian untuk memberikan informasi dan tidak mempercayai aparat Kepolisian.rnrnSaran adalah diharapkan dan diperlukan peran serta instansi pemerintah lainnya yaitu TNI sebagaimana peran dan fungsi TNI dalam sistem keamanan nasional, agar dapat membantu Polri dalam hal mengcover seluruh negara Indonesia dari adanya perkembangan gerakan ISIS di Indonesia, dan sebaiknya setiap Pemerintah Daerah dapat memperhatikan daerah-daerah terpencil yang kurang akan pengetahuan dan perlu dilakukan penggalangan/himbauan kepada masyarakat saat ini agar tidak terpengaruh akan adanya gerakan ISIS di Indonesia, serta Perlu adanya ketentuan hukum tentang adanya ISIS di Indonesia yang mengatur secara jelas dan pasti dan juga diperlukan peran dari Tokoh Agama untuk secara bersama membantu memberikan informasi kepada aparat Kepolisian dalam rangka menanggulangi perkembangan gerakan ISIS di Indonesia.rn
Tidak tersedia versi lain