TEXT
(Tesis) Implementasi Perjanjian Kerjasama Bank dan Koperasi dalam Pelayanan Pinajaman kepada Anggota
IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA SAMA BANK DAN KOPERASI DALAM
PENYALURAN PINJAMAN KEPADA ANGGOTA
(studi pada koperasi wanita “melati” di kelapa tujuh kotabumi)
ABSTRAK
Oleh
Yulia farida
Meningkatnya pembangunan nasional yang bertitik berat pada bidang ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan memanfaatkan sarana pemodalan yang ada sebagai sarana pendukung utama dalam pembangunan tersebut membutuhkan penyediaan dana yang cukup besar.pemberian kredit dapat diberikan oleh lembaga keuangan non-perbankan termasuk juga koperasi,namun demikian untuk lembaga perbankan pemberian kredit dilakukan berdasarkan syarat-syarat yang cukup sulit.hal ini berbeda dengan kredit yang diberikan oleh lembaga non-perbankan khususnya koperasi melalui prosedur simpan pnjam.
Permasalahannya adalah bagaimanakah implementasi perjanjian kerja sama bank dan koperasi dalam penyaluran pinjaman kepada anggota dan bagaimana upaya hukum terhadap penyelesaian jika terjadi debitur dalam hal ini anggota koperasi yang melakukan wanprestasi.
Penulis melakukan penelitian dengan dua pendekatan yaitu yuridis normatif dan yuridis empiris.jenis data dilihat dari sumbernya yaitu data sekunder dan data primer.selanjutnya data tersebut dianalisis secara yuridis kualitatif.
Hasil analisis disimpulkan bahwa pelaksanaan perjanjian kerja sama bank dan koperasi wanita melati dalam penyaluran pinjaman kepada anggota dilakukan antar pihak sangat mudah.anggota koperasi hanya menyerahkan jaminan yang sesuai dengan barang yang telah ditentukan oleh koperasi.kemudian pihak koperasi wanita melati melakukan survey terhadap anggota koperasi hingga pihak koperasi wanita melati menyetujui permohonan peminjaman yang telah diajukan.dalam menyelesaikan sengketa apabila anggota koperasi wanprestasi,maka pihak pengurus koperasi wanita melati akan mendatangi anggota koperasi tersebut dan menanyakan permasalahannya kenapa anggota koperasi sampai tidak bisa membayar peminjamannya,cara yang digunakan tersebut bersifat persuasive dan kekeluargaan.
Saran penulis adalah dalam penyaluran kredit diharapkan pihak koperasi selalu memperhatikan dan menerapkan prinsip kehati-hatian dan melakukan analisis kredit secara cermat,teliti dan mendalam dari berbagai aspek berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku secara universal dalam dunia perkoperasian.hal ini di pandang perlu untuk menghindari atau mengantisipasi munculnya kredit bermasalah dikemudian hari,hendaknya pihak koperasi wanita melati dalam menetapkan nilai jaminan lebih memperhitungkan secara sermat sehingga apabila seseorang anggota koperasi melakukan tunggakan pembayaran dalam waktu lama,nilai jaminan tersebut tetap dapat menutup hutang pokok dan biaya-biaya atas keterlambatan tersebut.
Kata kunci : perjanjian kerja sama,penyaluran pinjaman,koperasi
Tidak tersedia versi lain