TEXT
Menjadi Hakim Progresif
"Buku ini mengantarkan pada satu putusan yang mengurai rona keadilan dan kebahagiaan dengan menggunakan landasan pemikiran hukum progresif."
(Dr. Heryandi, S.H., M.S., Dekan FH Universitas Lampung)
"Hakim tidak semata-mata menganut legisme akan tetapi juga harus menjalankan asas legalitas dengan benar. Hakim tidak boleh hanya menjadi corong undang-undang melainkan harus menggali nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat untuk menemukan dan menciptakan hukum yang berkeadilan, berkepastian, dan membawa maslahat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya."
(Dr. Yuswanto S.H., M.H., Pembantu Dekan I FH Universitas Lampung)
"Citra hakim progresif adalah menemukan keadilan substantif di balik teks-teks hukum yang hidup di masyarakat. Buku ini memberi penegasan untuk tidak memisahkan ruh keadilan dengan hukum itu sendiri."
(Dr. Khaidir Anwar,S.H., M.Н., Ketua Program Magister Hukum FH Universitas Lampung)
"Menjadi hakim progresif adalah hakim yang dapat menemukan dan membentuk hukum. Buku ini mengantar hakim untuk menjadi hakim yang progresif dalam penemuan dan pembentukan hukum."
(Dr. Eddy Rifai, S.H., M.H. Dosen FH Universitas Lampung)
"Buku ini hendak mengajak kita semua untuk terus menerus menggali nilai keadilan itu sendiri, karenannya buku ini laik dibaca oleh semua kalangan. Di sisi lain buku ini memberikan pelajaran tentang semangat yang luar biasa dari seorang penstudi hukum."
(Dr. HS Tisnanta, SH.,MH., Dosen FH Universitas Lampung. Kolega Penulis)
"Widodo mengingatkan betapa pentingnya kemanusiaan di dalam hukum. Sebab, pada dasarnya hukum itu dibuat untuk manusia. Namun, seringkali keputusan pengadilan mendudukkan manusia di bawah hukum. Hakim pun cenderung melupakan nilai-nilai kemanusiaan dalam memutus suatu perkara. Salah satu buktinya adalah kasus Nenek Minah yang sempat menyita perhatian publik. Buku ini laik dibaca, khususnya, penegak hukum dan pengambil kebijakan."
(Hendry Sihaloho, Jurnalis LingkarBerita.com)
"Buku yang patut dibaca bagi mereka yang mengaku Tjipian, hukum progresif merasuk ke relung sanubari insannya."
Awaludin Marwan,
Peneliti pada Satjipto Rahardjo Institute)
Tidak tersedia versi lain