"hujan turun sepanjang jalan hujan rinai waktu musim berdesik-desik pelan kembali bernama sunyi kita pandang: pohon-pohon di luar basah kembali tak ada yang menolaknya. Kita pun mengerti, tiba-tiba atas pesan yang rahasia tatkala angin basah tak ada bermuat debu tatkala tak ada yang merasa diburu-buru Hujan Turun Sepanjang Jalan Sapardi Djoko Damono"
"Selalu ada saat ketika kita tidak sempat bertanya kepada sepasang kaki sendiri kenapa tidak mau berhenti sejak mengawali pengembaraan agar kita bisa memandang sekeliling dan bertahan semampu kita untuk tidak melepaskan air mata menjelma sungai tempat berlayar tukang perahu yang mungkin saja bisa memberi tahu kita, Ke sana, Saudara, ke sana. Selalu ada kapal yang mendadak bergoyang bahkan ke…
Sukses meluncurkan novel ketiga dari trilogi ‘Hujan Bulan Juni’ Maret lalu, Sapardi Djoko Damono kembali merilis karya terbaru. Perihal Gendis sendiri merupakan buku kumpulan puisi terbaru Sapardi Djoko Damono. Buku ini berisikan 15 puisi yang banyak menampilkan dialog di dalamnya. Kitab puisi ‘Perihal Gendis’ diceritakan lewat sudut pandang anak perempuan berusia 12 tahun. Ia di rum…
Alih wahana artinya pengubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Wahana berarti kendaraan, jadi alih wahana adalah proses pengalihan dari satu jenis ‘kendaraan’ ke jenis ‘kendaraan’ lain. Sebagai ‘kendaraan’, suatu karya seni merupakan alat yang bisa mengalihkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Dalam arti yang lebih luas, istilah ini bahkan juga bisa mencakup …
Buku ini merupakan edisi lengkap dari Trilogi Soekram yang sebelumnya diterbitkan dalam 3 buku terpisah oleh sang pujangga Sapardi Djoko Damono, yaitu: Pengarang Telah Mati, Pengarang Belum Mati, dan Pengarang Tak Pernah Mati. “Saudara, saya Soekram, tokoh sebuah cerita yang ditulis oleh seorang pengarang. Ia seenaknya saja memberi saya nama Soekram, yang konon berasal dari bahasa asing …
“Bang, saya ini mau dibawa ke mana?” Sopir yang sejak tadi menyanyi kecil di jalan yang penuh motor itu tampak tersentak, “Lho, Ibu maunya ke mana?” Si penumpang sama sekali tidak tersentak, “Ke mana sajalah, Bang.” Sopir yang gemar baca komik itu segera sadar mereka telah dilukis oleh dua juru gambar yang berbeda. Diusianya yang sudah senja, Sapardi masih produktif menuangkan…
Kau pasti masih ingat kita pernah suatu saat membayangkan sebuah dongeng tentang waktu yang ujudnya remah-remah yang bisa kita kunyah, telan, dan muntahkan kapan saja agar tetap ada. Kita menyukai dongeng yang katamu indah itu meskipun sebenarnya tidaksepenuhnya memahami apa maknanya.